Sabtu, 01 Desember 2012

10 Negara dengan supporter sepak bola terbanyak di dunia

Banyak yang bilang kalau supporter adalah pemain ke-12 dalam suatu tim Sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, karena supporter adalah elemen yang selalu memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi para pemain yang sedang berlaga. Oleh karena itu, maka tak heran jika kemenangan suatu tim biasanya lebih banyak diraih di kandang sendiri.

Para supporter sepak bola itu sangat total dalam mendukung tim kesayangan mereka, bahkan tak jarang ada yang sampai mau berkorban nyawa hanya untuk mendukung tim kesayanganya. Hampir semua supporter di seluruh dunia ini pasti mempunyai rasa loyal dan fanatik, tapi tahukah kamu supporter dari negara manakah yang mendapat predikat sebagai supporter sepak bola paling fanatik?

Berikut adalah daftar 10 supporter sepak bola paling fanatik di dunia versi Firma sport marketing Inggris Initiative Futures Sports+Entertainment...
10. Mexico

Salah satu kekuatan sepakbola benua Amerika ini memang dikenal mempunyai banyak supporter fanatik. Dan salah satu yang unik dari mereka adalah, mereka selalu menampakkan identitas ke-Mexico-annya dalam mendukung tim kesayangan mereka. Rata-rata kepadatan stadion mencapai 90%. Basis supporter fanatiknya adalah Chivas Guadalajara.

9. Italia

Di Italia, fanatisme supporter memang sangat tinggi. Supporter Italia dikenal sebagai supporter yang keras, bahkan hampir tiap klub mempunyai supporter garis keras (ULTRAS), yang biasanya selalu total dalam mendukung tim. Rata-rata kepadatan stadion pun mencapai 93%. Basis supporter fanatiknya adalah Roma, Juventus, serta Milan dan Inter Milan.

8. Amerika Serikat

Pada tahun 1991, Amerika serikat berada pada posisi 23, dan pada tahun 1996 naik ke posisi 8. Bahkan pada tahun ini Amerika Serikat diprediksi akan mencapai posisi ke-5 melompati Inggris dan Prancis. Lambat laun Piala Dunia bisa membuat orang-orang Amerika Serikat demam sepakbola, soalnya jika biasanya layar-layar lebar berisi pertandingan bisbol, kini yang diputar adalah sepakbola. Demikian pula di kota-kota lainnya. Orang-orang Amerika mengatakan negaranya serasa berada di dunia lain selama Piala Dunia.

7. Argentina

Loyalitas supporter Argentina dalam mendkung tim idola mereka memang tak perlu diragukan lagi. Para supporter sudah menganggap kemenangan tim sebagai harga mati. Maka tak heran jika mereka selalu total dalam mendukung tim mereka untuk memperoleh kemenangan. Sama seperti Indonesia, di Argentina juga banyak terjadi perkelahian antar supporter yang menyebabkan korban jiwa. Tingkat rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 97%. Basis suporter fanatiknya adalah River Plate dan Boca Junior.

6. Prancis

Prancis adalah jawara world sekaligus tuan rumah pada pertandingan piala dunia tahun 1998. Tak heran apabila Prancis memiliki banyak supporter di negaranya.

5. Inggris

Posisi sebelumnya Inggris berada pada posisi jawara, namun belakangan supporter Inggris mengalami stagnan, sehingga posisinya turun ke posisi 5, bukan karena fanatisme sepakbola di Inggris menurun, tapi karena ada negara-negara lain yang memiliki peningktana fanatisme yang cukup signifikan. Tak dapat dipungkiri lagi, Inggris lah negara dengan suporter paling fanatik di dunia. Para Supporter tak henti-hentinya menyanyikan lagu kebangsaan tim mereka sepanjang 90 menit untuk mendukung tim mereka. Bahkan di tingkat negara, Hooligan Inggris juga dikenal sebagai supporter paling fanatik. Rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 99%. Dan basis supporter fanatik di Inggris adalah Liverpool dan Manchester United.

4. China

Siapa yang tidak kenal dengan cina, negara dengan penduduk terbanyak di Asia. Sepakbola China cukup diperhitungkan di Asia, terlebih dengan suporternya yang fanatik.

3. Indonesia

Pada posisi sebelumnya Indonesia berada di posisi ke-3, dan pada tahun ini, Indonesia tetap berada pada posisi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara yang paling banyak menelan korban tawuran antar supporter di liga sepakbola. Rasa fanatisme yang berlebihan ini kadang justru berdampak negatif. Bahkan franz Beckenbauer pun sampai kaget setelah melihat video tawuran supporter Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai supporter terloyal. Dan hal itu dibuktikan dengan tingginya angka rata-rata kepadatan stadion di Indonesia yang bisa mencapai 96%. Basis supporter fanatik Indonesia adalah Persebaya, Persib, PSIS, Persipura, dan PSIM.

2. Jerman

sebelumnya Jerman hanya menduduki posisi ke-10, namun pada tahun ini, Jerman mampu menempati posisi ke-2 setelah Brazil. Salah satu negara dengan sepak bola yang maju ini mempunyai banyak supporter yang sangat fanatik. Banyak supporter yang rela untuk berpetualang berkeliling negara Jerman hanya untuk mengikuti tour musiman tim idola mereka. Tingkat loyalitas mereka sangat tinggi, bahkan presentase rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 85%. Basis supporter fanatik Jerman adalah Bayern Munich dan Hertha Berlin.

1. Brazil

Sebelumnya Brazil menempati urutan ke-4, namun pada tahun ini Brazil merangkak naik dan menempati jawara sebagai negara dengan penonton terbanyak di dunia. Negara yang dikenal sebagai pemasok pemain sepakbola terbesar di dunia ini adalah salah satu negara yang mempunyai supporter sepakbola yang fanatik. Sudah tak terhitung berapa nyawa yang melayang karena tawuran antar supporter di liga Brazil. supporter Brazil dikenal sangat loyal pada tim. rata-rata kepadatan Stadion bahkan bisa mencapai 93%. Basis supporter fanatiknya adalah Sao Paolo FC.

Kamis, 29 November 2012

Sejarah Awal The Changcuters



Sejarah Awal

Berawal dari persahabatan 3 orang pria yang hobinya exist, yaitu Tria , Qibil dan Dipa yang pada tahun 2000 berlajar di Fakultas Ilmu Komunikasi di sebuah Universitas Negeri Bandung. Selain bersama-sama kuliah di sana, mereka juga sangat gemar menghadiri acara-acara pentas musik yang marak berlangsung di kota Kembang. Dari mulai acara lokal yang skalanya kecil sampai dengan konser artis mancanegara.


Hampir tiap acara musik mereka hadiri, hingga akhirnya pada suatu malam di tahun 2004, Tria, Qibil dan Dipa memiliki sebuah gagasan untuk membentuk Band, namun bukan sembarang Band, mereka ingin sesuatu yang baru dan menyegarkan, sesuatu yang tidak biasa, bahkan luar biasa, seperti halnya pemilihan nama bandnya yaitu THE CHANGCUTERS.



Sejarah Nama Band The Changcuters
Nama The Changcuters ini dipilih secara spontan, diambil dari nama seorang teman, tepatnya teman SMP Qibil yaitu Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut” Begini ceritanya: Sebenarnya nama Changcuters sudah ada jauh sebelum mereka bertiga membentuk band. Pada awalnya Tria, Qibil dan Dipa serta beberapa teman kuliah mereka sering sekali berfoto ala anak Band, dan pada masa-masa mereka hobi berfoto ria, bertemulah mereka dengan Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut”, Tria, Dipa dan teman2 lainnya merasa heran dengan nama panggilan itu..mereka merasa nama Cangcut tersebut adalah nama yang lucu..akhirnya setelah bertemu si “Cangcut”, kata2 cangcut menjadi panggilan akrab mereka seperti “Apa kabar Cut?”, “Kemana aja Cut?” dan lain-lain. Karena kejadian-kejadian itulah, akhirnya folder foto mereka yang bergaya anak band tersebut, dinamai dengan Changcuters dan akhirnya ketika Tria, Dipa dan Qibil memutuskan untuk membentuk Sebuah Rock N Roll Band mereka langsung sepakat kalo nama bandnya adalah THE CHANGCUTERS

Formasi The Changcuters


Pada tanggal 19 September 2004 The Changcuters terbentuk, Pada awalnya The Changcuters beranggotakan 3 Orang saja yaitu Tria (Vokal), Qibil (Gitar) dan Dipa (Bass) lalu untuk pengisi instrument lainnya mereka mengajak Alda (Gitar) dan Erick (Drum) sebagai additional Player. Alda adalah teman SMA Qibil dan pernah juga satu Band bersama Qibil semasa SMA, sedangkan Erick juga teman seband Qibil semasa SMP dan SMA awal. Formasi ini ternyata tidak berlangsung lama, Erick hanya dapat membantu sampai pada saat pembuatan demo awal The Changcuters yang berisi 4 lagu. Erick tidak dapat membantu kita karena pada saat itu Erick masi tergabung dalam Band lain.


Setelah berlatih dengan materi-materi lagu mereka sendiri akhirnya mereka merasa siap untuk segera tampil. Karena keterbatasan relasi, akhirnya mereka mencoba mengikuti audisi band agar bisa tampil di acara tersebut. Karena Erick tidak bisa membantu pada saat itu akhirnya posisi additional drummer diambil oleh Irwan yang merupakan teman dari teman mereka. Alhamdulillah, walaupun Irwan baru sekali latihan, The Changcuters berhasil lolos audisi dan manggung untuk pertama kalinya..Audisi demi audisi telah mereka lewati dan dari semua audisi, mereka selalu lolos dan berhasil manggung.


Ternyata posisi Irwan pada drum tidak berlangsung lama, Irwan mengundurkan diri dari posisi additional drummer di tahun 2005 Akhir, setelah sebelumnya sempat membantu kita membuat demo kedua kita yang berisi 12 lagu.


Bertepatan dengan mengundurkan dirinya Irwan, Erick juga mengundurkan diri dari band lamanya. Tanpa pikir panjang lagi, Tria Qibil dan Dipa akhirnya mengajak Erick lagi dan menetapkan Erick dan Alda yang tadinya additional player sebagai personil tetap The Changcuters



The Changcuters Membuat Album


Dari awal audisi, The Changcuters sudah membawakan materi lagu sendiri. Materi tersebut sudah masuk ke radio-radio di Bandung dan sempat juga masuk chart teratas di acara indie chart di beberapa radio di Bandung. Berawal dari situ The Changcuters mulai dikenal luas terutama di Bandung. Banyak yang mulai menyukai The Changcuters dan banyak juga yang menanyakan album kita bisa didapatkan di mana. Atas dasar itulah The Changcuters memberanikan diri untuk membuat demo berisi 12 tembang yang pada awalnya akan kita release sendiri.


Pada saat mereka hendak mencari label rekaman, mereka bertemu Uki “Peterpan” yang dulunya pernah satu band dengan Qibil dan Erick. Mereka pada awalnya hanya ingin berkonsultasi dengan Uki tapi nasib berkata lain, ternyata Uki tertarik untuk memproduseri mereka karena pada saat itu Uki sedang mencoba membuat label rekaman baru yang bernama Masterplan Records dan The Changcuters menjadi releasan pertamanya. Singkat kata singkat cerita, album perdana The Changcuters pun release di bawah naungan Masterplan Records.


Album yang bertajuk “Mencoba Sukses” ini release pada tanggal 11 Agustus 2006 yang diiringi dengan launching album yang cukup spektakuler, yang mereka namakan “Konser Modal Nekat The Changcuters”, konser tunggal The Changcuters yang dihadiri oleh kurang lebih 10.000 orang


Mencoba Sukses Kembali


Diumur 2 tahun, sudah cukup banyak prestasi yang diukir The Changcuters antara lain menjadi Band Of The Year 2006 Versi majalah SMA, Rookie Of The Year 2006 versi salah satu radio swasta terkenal di Bandung dan lain sebagainya. Dan di umurnya yang ke 3 tahun, setelah habis kontrak dengan Masterplan Records, The Changcuters mendapatkan tawaran dari sebual label rekaman yang sudah sangat terkenal di Indonesia yaitu SONY&BMG Indonesia. Rencananya Sony&BMG akan merelease album repacked pada akhir 2007..Jadi untuk kamu yang mengaku Changcut Rangers sejati, mari kita dukung The Changcuters agar dapat terus berkarya sampai kakek-kakek..LETS ROCK N ROLL…Beli yang asli jangan yang bajakan..Wow..Maaaa’!!

Rekaman Band Cikal Bakal The Beatles Jadi Terlangka di Inggris


Rekaman lagu yang bertajuk “That’ll Be The Day” dan “In Spite of All the Danger” milik The Quarry Men, band John Lennon sebelum membentuk The Beatles telah dinobatkan menjadi rekaman paling langka di Inggris hingga saat ini.
Dilansir NME, rekaman “That’ll Be The Day” dan “In Spite of All the Danger” ini dijual seharga 200 ribu Poundsterling. Rekaman ini menjadi sangat mahal karena para personel The Quarry Men juga merupakan cikal bakal The Beatles di masa mendatang.
The Quarry Men merupakan band bentukan John Lennon saat dirinya masih berusia 16 tahun. Band yang terbentuk Maret 1957 ini digawangi oleh John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, bersama dengan John ‘Duff’ Lowe pada piano dan Colin Hanlon pada drums.
Diposisi kedua yang menjadi rekaman paling langka di Inggris diduduki oleh rekaman yang dari band yang sama, The Quarry Men. Tapi bedanya, rekaman ini adalah replika yang dibuat oleh Paul McCartney pada tahun 1981 silam. Hanya dibuat 20-25 keping dan dijual sekitar 10 ribu Poundsterling per unit.
Pionir punk rock asal London, Sex Pistols, menempati posisi ketiga, keempat dan kelima rekaman musik terlangka di negeri Ratu Elizabeth tersebut. ”God Save The Queen,” “No Feelings” berharga sekitar 10 ribu Poundsterling.
Posisi keempat diisi rekaman yang sama dengan yang berada pada posisi ketiga namun bedanya rekaman ini dibentuk dalam versi piringan hitam yang konon sebagian besar sudah dihancurkan. Diposisi kelima diisi oleh “Anarchy In The UK” dan “No Fun” yang menurut kabar hanya berjumlah 3 keping dengan harga 7 ribu Poundsterling.

Sejarah Tentang Iwan Fals Dan Logo Oi


Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, ia ‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[rujukan?]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.[rujukan?]
Keluarga
Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai ayah tiri Haryoso (almarhum). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.(
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis.[rujukan?] Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[rujukan?]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.
SEJARAH LOGO Oi dan PROFIL PEMBUATNYA
Logo dan bendera Oi telah menjadi magis. Tak hanya dalam konser Iwan Fals, bahkan bendera Oi seringkali berkibar-kibar dengan perkasa di saat konser penyanyi lain. Logo Oi sudah menjadi identitas bagi mereka yang mencintai karya-karya Iwan Fals, juga bagi mereka yang menjadikan kesenian sebagai salah satu sarana untuk memaknai kehidupan, untuk menemukan makna kehidupan.
Logo Oi memiliki format standar. Dalam beberapa kesempatan sering ditemui logo Oi yang tidak standar. Format standar logo Oi dapat diklik pada gambar logo Oi untuk memperbesar.
Lantas bagaimana sejarah logo Oi hingga tercipta? Siapa sebenarnya pembuatnya? Berikut paparannya.
SEJARAH LOGO Oi
Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI) diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Desa Leuwinanggung No 19, Cimanggis, Depok, Jawa Barat (Kediaman Iwan Fals) pada hari Minggu (15/8/1999) dan Senin (16/8/1999). Setiap peserta maksimal membawa 2 buah karya logo Oi.
Dalam Lomba Desain Logo Oi terpilih 2 Logo Oi karya HiO Ariyanto dari Oi Bento House Solo sebagai Juara I dan II. Penentuan pemenang Lomba Logo Oi sebagai Juara I dan II ditentukan oleh para peserta Peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 melalui polling dan pemilihan oleh semua peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999.
Logo Oi karya HiO Ariyanto yang mendapat Juara I, mulai 16 Agustus 1999 (bertepatan dengan Hari Jadi Oi) dipergunakan sebagai logo resmi Organisasi Penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi. Selain itu, dalam Silaturahmi Nasional Oi 1999 Lagu “Oi” karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi. Dan ditetapkan sebagai Lagu Mars Oi.

Single Terbaru Jimi Hendrix Berjudul ‘Somewhere’


Produser dan penata rekaman mendiang Jimi Hendrix, Eddie Kramer, mengisyaratkan bahwa single terbaru dari mendiang gitaris rock legendaris tersebut adalah lagu “Somewhere”.
Kramer mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah video wawancara yang dilansir Rolling Stone belum lama ini. Ia menceritakan tentang semangat eksperimental Hendrix untuk membuat album baru yang muncul menjelang akhir hidupnya. Album itu kini direncanakan untuk rilis tahun depan dengan tajuk People, Hell and Angels.
Kramer membeberkan bahwa “Somewhere” akan menjadi single utama dari album baru tersebut. Menurutnya, lagu yang berkolaborasi dengan Stephen Stills dan drummer Buddy Miles ini akan menunjukkan kemampuan luar biasa Hendrix memainkan gitar squall.
“Contoh yang fantastis bagaimana Jimi mengontrol (pedal) wah-wah dengan menakjubkan, nada-nada dari wah-wah. Bagaimana hal tersebut memengaruhi seluruh lagu,” tutur Kramer.
Selama bertahun-tahun, produser musik kawakan ini telah menjadi orang kepercayaan Hendrix. Ia menjadi tangan kanan musisi rock tersebut terutama saat penggarapan album Electric Ladyland (1968).
Kramer juga terlibat dalam proyek pembangunan studio rekaman Electric Ladyland di mana Hendrix menghabiskan banyak waktu di sana. “Pada ’68 dan ’69, Jimi terus berada di studio. Seluruh hidupnya berada di studio,” kenangnya.